Rabu, 22 Juli 2009

ANGGUR METE

Deskripsi
Buah mete adalah buah semu rasanya asam agak manis, berair dan aroma buahnya mirip stroberi. Buah mete kurang disukai karena biasanya rasanya agak sepat dan biasanya dari jambu mete ini hanya bijinya (buah sejati) yang digunakan. Salah satu cara untuk olahan buah mete ini adalah Anggur mete.

Bahan
Ammonium fosfat; Asam sitrat; Larutan metabisulfit; Vitamin B Sari tauge Larutan garam; Putih telur; Ragi (kamir Sacharomyces cereviceae); Gula pasir dll,

Alat
Alat pemusing/blender; Kain blacu/flanel; Tong kayu/ wadah tahan karat

Cara Pembuatan
Dipilih buah mete yang telah matang optimal dan kondisinya baik, dan segar;
Buah mete dicuci dengan air hangat atau larutan metabisulfit (untuk mengurangi kotoran dan mengurangi pencemaran jasad renik);
Buah mete direbus dalam larutan garam dapur lalu dicuci dengan air hangat (untuk menghilangkan sisa garam);
Buah mete dilumatkan dengan pemusing/blender sampai menjadi bubur lalu diperas dan sari buah yang keluar ditampung dalam wadah anti karat;
Sari buah dipasteurisasi dengan cara dipanaskan pada suhu 60° - 70° C (pasteurisasi ini bertujuan untuk membunuh jasad renik);
Keasaman sari buah dibuat pada pH 4. Untuk itu, ke dalam sari buah ditambahkan ammonium fosfat, vitamin B, dan asam sitrat.
Sari buah difermentasi dengan menambahkam khamir S. cereviceae, gula dan sari touge.
Hasil fermentasi berupa anggur setengah jadi. Anggur ini kemudian disaring dengan saringan halus atau flannel bersih beberapa kali sampai didapatkan anggur yang jernih. Endapan hasil penyaringan dibuang;
Pemanenan anggur dilakukan setelah 8 - 9 bulan dalam tong kayu atau wadah tahan karat;
Setelah pemanenan, dilakukan penjernihan kembali dengan menambahkan putih telur sebanyak 1,2 ml per liter anggur. Endapan anggur dapat digumpalkan dengan pemanasan pada suhu 70° C;
Anggur didinginkan dengan cepat, agar aromanya tajam. Selanjutnya anggur disaring kembali dan dimasukkan dalam botol yang telah direbus (supaya hygiene).

BUDI DAYA JAMUR MERANG PADA LIMBAH PADA INDSTRI PULP DAN KERTAS

Deskripsi
Jamur merang bernilai gizi tinggi dan bernilai ekonomi

Bahan
limbah padat ind pulp dan kertas bekatul, urea, TSP biakan murni

Alat
Alat pasteurisasi dan kompor pemanas Bedeng jamur Bedeng kompos

Cara Pembuatan
Tahap pekerjaan

- Pembuatan kompos limbah padat ind pulp dan kertas, pengomposan adalah penguraian zat organik komplek menjadi zat organik. Pada proses pengomposan dilakukan penambahan bahan nutrisi (bekatul, urea, TSP) dan pengaturan PH. Tahap ini merupakan tahap penyusunan tumpukan limbah padat, penambahan nutrisi, pembongkosaran dan pembalikan tumpukan. Pembongkaran dan pembalikan tumpukan dilakukan beberapa kali sampai kualitas kompos memenuhi syarat pertumbuhan jamur, lebih kurang 9 hari waktu pengomposan

- Pasteurisasi ialah pemanasan kompos dan ruangan rumah jamur dengan uap panas sampai temperatur 70 derajat C selama waktu 5-7jam. Suhu kompos dipertahankan 70 derajat C selama 2-3 jam.

- Pembuatan bibit, meliputi pembuatan biakan murni, pembuatan bahan stater I, pembuatan bahan stater II, pembuatan bahan spawning Pembuatan biakan murni dilakukan pada media agar nutrisi yang mengandung bekatul dan gula didalam tabung reaksi. Dari satu tabung biakan murni tsb dapat dibiakkan dalam beberapa media bahan stater I (kira2 10 botol), dari stater I dapat dibiakan dalam beberapa media bahan stater II (kira2 50 botol), maka bibit siap dikembangkan kebahan spawning pada media limbah padat yang telah dipasteurisasi dan tambah bekatul.

-Penanaman jamur, pada kompos yang telah dipasteurisasi dalam bedeng jamur (shed) dan suhu telah turun sampai 35-40 derajat C dilakukan penaburan bibit jamur (spawning). Penaburan bibit dilakukan dengan memasukkan bibit ke dalam lapisan kompos dan sisanya disebar diatas permukaan kompos, dengan tinggi lk 25-30 cm.

- Pemeliharaan, berupa : mengatur suhu dan kelembaban udara dalam shed. Suhu dipertahankan pada 35-40 derajat C dan kelembaban pada 80-90%. Ventilasi udara diatur sebaik-baiknya agar kelembaban kompos dapat terjada. Membuang jamur-jamur liar teruma jenis coprinus. Tutup plastik bedeng harus serapat mungkin, jangan sampai terjadi kebocoran. Lama pertumbuhan jamur antara 14-16 hari.

- Panen, dilakukan sebelum tubuh buahnya mekar. Lama pemetikan jamur dalam masa panen berkisar 14-16 hari.

AIR KELAPA SEBAGAI PELARUT VAKSIN ND

Deskripsi
Pelaksanaan vaksinasi ND/tetelo bagi ayam buras masih menemui banyak kendalanya terutama di daerah-daerah pedesaan hal ini karena vaksin ND sulit diperoleh dan juga bila vaksinnya ada, pelarut vaksinnya tidak ada. Air suling steril memang sudah biasa digunakan sebagai pelarut vaksin dan hanya bisa diperoleh dari toko obat atau apotik, namun harganya relatif mahal untuk peternak ayam buras di pedesaan. Disamping itu, dengan pelarut air suling umumnya vaksin ND hanya dapat digunakan selama 4 jam setelah dilarutkan. Lebih dari 4 jam potensinya sudah mulai menurun. Pada hal dalam melaksanakan program vaksinasi ayam buras seringkali memerlukan waktu yang cukup lama untuk menangkap ayam dan pindah tempat dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Guna mengatasi semua masalah tersebut di atas maka telah dilakukan penelitian tentang Pemanfaatan air kelapa sebagai pelarut vaksin ND.

Bahan
Air kelapa yang digunakan yaitu air kelapa muda yang berwarna hijau.

Alat
Suntikan pisau

Cara Pembuatan
Sebelum melaksanakan vaksinasi ND bagi ternak Ayam buras maka alat-alat harus disterilkan terlebih dahulu atau dicuci dengan air panas. Bagian dari sabut kelapa pada tempat bertunas dibersihkan, kemudian air kelapa diambil dengan alat suntik 10 ml yang steril dengan cara memasukan jarumnya pada tempat bertunas, lalu air kelapa diisap ke dalam alat suntik tersebut sesuai dengan keperluan.

CUKA KULIT PISANG

Deskripsi
Salah satu bentuh olahan limbah buah pisang yaitu pembuatan cuka dari kulit pisang.

Bahan
Kulit Pisang Gula Amonium sulfit Ragi Induk Cuka

Alat
Alat perebusan Penyaring Botol

Cara Pembuatan
Kulit pisang dibersihkan dan dipotong-potong.
Tambahkan air dan lakukan perebusan lalu saring.
Air rebusan kulit pisang ini ditambah gula dan amonium sulfit.
Setelah didinginkan tambah ragi dan lakukan fermentasi.
Lakukan penyaringan kedua sehingga dihasilkan larutan beralkohol.
Larutan ini ditambah induk cuka dan didihkan sebentar dan selanjutnya dikemas dalam botol steril.
Cuka kulit pisang telah jadi.

ASAP CAIR DARI CANGKANG SAWIT

Deskripsi
Kelapa sawit adalah salah satu komoditi andalan Indonesia yang perkembangannya demikian pesat. Selain produksi minyak kelapa sawit yang tinggi, produk samping atau limbah pabrik kelapa sawit juga tinggi. Dengan kondisi yang semacam itu sebenarnya banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari pemanfaatan cangkang sawit tersebut.Salah satunya apabila dilakukan pirolisis terhadap cangkang sawit tersebut akan diperoleh rendemen berupa asap cair yang dapat diguakan sebagai biopreservatif baru pengganti presetvatif kimia, arang maupun tar . Asap cair merupakan hasil kondensasi dari pirolisis kayu yang mengandung sejumlah besar senyawa yang terbentuk akibat proses pirolisis konstituen kayu seperti selulosa, hemiselulosa dan lignin. Proses pirolisa melibatkan berbagai proses reaksi yaitu dekomposisi, oksidasi, polimerisasi, dan kondensasi

Bahan
Cangkang Sawit

Alat
Alat utama untuk pembuatan asap cair adalah alat pirolisator yang terdiri dari tabung reaktor, pemanas listrik (heater), pipa penyalur asap, kolom pendingin (kondensor), erlenmeyer, botol ukur dan pipa pengeluaran asap sisa. Alat untuk pengendapan tar Alat yang digunakan untuk pengendapan tar terdiri dari botol dari asap cair yang masih bercampur dengan tar, gelas ukur 100 mL, pipet ukur dan pipet gondok.

Cara Pembuatan
Pembuatan asap cair dilakukan dengan destilasi.Bahan cangkang sawit sebelumnya dianalisa kadar hemiselulosa, selulosa dan lignin kemudian kadar airnya dibuat menjadi 8%, 13% dan 18% dengan pengering kabinet.Asap cair dibuat dengan memasukkan 1 kg cangkang sawit ke dalam reaktor kemudian ditutup dan rangkaian kondensor dipasang.Selanjutnya dapur pemanas dihidupkan dengan mengatur suhu dan waktu yang dikehendaki.Pada penelitian ini suhu yang digunakan 350°C, 400°C dan 450 °C sedangkan waktu yang digunakan adalah 45 menit, 60 menit dan 75 menit yang dihitung pada saat tercapai suhu yang dikehendaki.Asap yang keluar dari reaktor akan mengalir ke kolom pendingin melalui pipa penyalur asap yang mana pada pipa ini terdapat selang yang dihubungkan botol penampung untuk menampung tar , kemudian ke dalam kolom pendingin ini dialirkan air dengan suhu kamar menggunakan aerator sehingga asap akan terkondensasi dan mencair.Embunan berupa asap cair yang masih bercampur dengan tar ditampung kedalam erlenmeyer, selanjutnya disimpan di dalam botol, sedangkan asap yang tidak terembunkan akan terbuang melalui selang penyalur asap sisa.Selanjutnya asap cair + tar yang terdapat didalam botol dilakukan pengendapan untuk memisahkan tar dan asap cair.

MEMBUAT PRODUK FIBER GLASS

MEMBUAT PRODUK FIBER GLASS





PRODUK FIBERGLASS





Bahan-bahan:
- Serat Fiber Glass/Mat Fiber 1kg
- Resin & gel coat 20 liter
- Catalyst 200 cc (menentukan kecepatan pengerasan)
- bahan pengisi (disesuaikan kebutuhan)
- aceton

Untuk cara pembuatan Fiberglass itu sendiri tergantung dari produk yang akan dibuat.
Proses pembuatannya secara umum adalah sebagai berikut.
Pertama-tama harus ada cetakan (Moulding) untuk membuat bentuk yang diinginkan.
Langkah :
1. permukaan cetakan diberi wax yang fungsinya sebagai release agent, agar produk nantiya mudah dilepakan dari cetakan.
2. diberi gelcoat (resin yang sudah dimix dengan pewarna/pigment).yang berfungsi untuk melapisi bagian luar yang halus, dapat dilakukan dengan disemprotkan atau dikuas, setelah dilapisi gelcoat biarkan beberapa saat untuk gelcoat mengering.
3. diatasnya dilapisi kain mat, kemudian diberi resin yang sudah diberi campuran catalyst sampai keseluruh permukaan mat.
4. Tunggu hingga resin menggering, produk fiberglass siap dilepas dari cetakan dan selesai.
Pencampuran resin katalis :
untuk meningkatkan nilai ekonominya biasanya resin tidak hanya dicampur dengan katalis, melainkan dicampur dengan bahan lain seperti powder batu kapur,batu marmer, batu onyx disesuaikan dengan kroduk yang diinginkan.
Penggunaan Mat, penggunakan mat tidak harus dilakukan, fungsi mat adalah untuk memperkuat produk dengan lapisan fiberglass yang relatif tipis, bisa digunakan serat bukan mat.
Ini salah satu proses pembuatan produk fiberglass. Masih ada beberapa proses pembuatan tergantung produk yang dibuat.



BAHAN BAKU FIBERGLASS
Fiberglass adalah bahan paduan atau campuran beberapa bahan kimia (bahan komposit) yang bereaksi dan mengeras dalam waktu tertentu. Bahan ini mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan bahan logam, diantaranya: ringan, mudah dibentuk, dan murah.



Resin(polimer)
merupakan bahan pembuat Fiberglass yang berwujud cairan kental seperti lem,bening Berfungsi sebagai bahan baku pembentuk polimer

Katalis
merupakan bahan yang mempercepat terjadinya reaksi polimerisasi resin Fiberglass, katalis yang dibutuhkan relatif sedikit.tapi menentukan kecepatan pengeringan/ reaksi.

PIGMEN
adalah zat pewana sebagai pencampur saat bahan Fiberglass dicampur.

Mat
merupakan bahan pembuat Fiberglass yang berupa anyaman mirip kain dan terdiri dari beberapa model, dari model anyaman halus sampai dengan anyaman yang kasar atau besar dan jarang-jarang. Berfungsi sebagai pelapis campuran adonan dasar Fiberglass, sehingga sewaktu unsur kimia tersebut bersenyawa dan mengeras, mat berfungsi sebagai pengikatnya. Akibatnya Fiberglass menjadi kuat dan tidak getas.

Pemurnian garam dapur (NaCl) Meraih Peluang Industri Garam Dapur(NaCl)

Jumat, 2009 Januari 23

Pemurnian garam dapur (NaCl)

Meraih Peluang Industri Garam Dapur(NaCl)

Indonesia merupakan negara yang sebagian wilayah merupakan lautan namum sayangnya potensi tersebut belum dioptimalkan. Hanya beberapa komoditas yang dimanfaatkan seperti transportasi,perikanan, pariwisata dan sebagainya tapi mengapa belum banyak yang menyentuh potensi air laut itu sendiri. Padahal begitu berlimpahnya sumberdaya mineral yang ada di laut seperti garam, ada bermacam-macam garam disana.
Produksi garam di Indonesia pada umumnya masih kotor, harganya dari tambak sudah cukup mahalsekitar Rp 500/kg, demikian demikian juga garam beryodium sekitar Rp 1000/kg pada umummnya produk tersebut masih kotor, coba kita buktikan. ambil gelas+ air tambahkan garam dapur aduk sampai larut, silahkan di amati apakah ada kotoran didalam gelas tersebut?
Dapatkah diproduksi garam yang berkualitas ? kaarena kenyataannya Industri yang membutuhkan garam(NaCl) seperti Industri Soda Indonesia Waru(saat kami berkunjung kesana) tidak menggunakan garam produk dalam negeri dengan alasan harga juga kualitasnya. mereka malah impor dari Australia, mengapa? padahal begitu berlimpahnya air laut dinegeri kita.
Bagaimana kita harus membangaun negeri ini? minimal kita harus bangkit dengan membangaun diri sendiri dengan mengais peluang ditengah persaingan yang semakin global. Bagaimana kita mengurangi ketergantungan kepada Negara lain?

Peluang Industri Kecil mengembangkan bisnis garam
Perdagangan garam NaCl di negeri kita sebenarnya sangat menjanjikan, bahan tersebut di konsumsi hampir semua orang berupa garam beryodium, dari anak kecil sampai orang dewasa, Bagaimana caranya meraih peluang di tengah poersaingan? Kita tidak perlu meniru apa yang sudah dilakukan para petani garam ! kita harus mampu melakukan perbaikan kualitas serta manajemen, sehingga layak bernilai usaha/bisnis(indonesia masih impor garam beryodium). Dan masalah yang harus secepatnya kita selesaikan adalah:
Mengapa produksi garam kita kotor?
• Laut kita memang sudah mulai kotor
• Tempat produksi garam sebagaian masih sawah/tambak
• Kurang ada sentuhan teknologi dan lebih terkesan seadanya
Mengapa produk kita mahal ?
• Di butuh area relative sangat luas
• Sangat tergantung iklim/cuaca
Mengapa produk dari negeri orang dapat lebih murah?
Animasi
Lalu bagaimana dapat meraih peluang berkecimpung di industri pergaraman?